Pengamat sepak bola nasional, Rayana Jakasurya, berharap agar polemik
sepak bola nasional segera selesai. Rayana menyebut Presiden FIFA, Sepp
Blatter bakal kebingungan melihat polemik sepak bola di tanah air yang
tentunya memberikan pengaruh buruk di pentas persepakbolaan dunia.
Bahkan,
pria yang pernah bekerja sebagai guru bahasa Indonesia di Kedutaan
Besar Indonesia di Italia tersebut mengatakan, adanya dualisme
kompetisi, dualisme kepengurusan hingga dualisme pembentukan tim
nasional Indonesia, kental aroma politisnya. Sehingga, hanya kebesaran
hati para pelaku yang mampu mengakhirinya.
"FIFA pun tidak bisa
menyelesaikannya. Buktinya, mereka meminta agar Indonesia
menyelesaikannya sendiri. Bahkan, Joseph "Sepp" Blatter, pusing
memikirkan sepak bola Indonesia," terangnya.
Dikatakannya lagi,
dalam era sepak bola industri, baru kali pertama terjadi dua Timnas,
yakni di Indonesia. FIFA mengetahui betul kondisi sepak bola Indonesia.
Tidak hanya PSSI yang memiliki Timnas, melainkan Komite Penyelamat Sepak
Bola Indonesia (KPSI). Kedua, sama-sama mengklaim berhak tampil di
Piala AFF 2012.
Karena itu, jika tidak segera terselesaikan,
sepak bola Indonesia akan semakin terpuruk. Dampaknya, bisa berakibat
pada hilangnya minat masyarakat menyaksikan sepak bola.
"Bahkan,
federasi sepak bola Italia (Federazione Italiana Giuoco Calcioa/FIGC)
mengetahui betul kondisi sepak bola Indonesia. Enam bulan lalu saya ke
Italia, mereka mengaku sedih ketika melihat pertandingan Timnas kalah
10-0 dari Bahrain di laga kualifikasi Pra-Piala Dunia 2014 Grup E zona
Asia di Stadion Nasional Manama, Rabu (29/2)," tuturnya.
"Mereka
(FIGC) sempat mencurigai adanya pengaturan skor. Bahkan, mereka menilai
bukan Timnas jika bermain dengan kondisi tersebut, melainkan turis yang
berlibur," tutupnya.
Senin, 17 September 2012
Kamis, 06 September 2012
LIKA-LIKU DINUS INSIDE 2012
Yang baca jadi suka ya Alhamdulilah, yang Cuma baca aja juga ga apa-apa kok..(kan ga ada yang ngelarang).
Dinus Inside (nama ospek ala UDINUS tercinta), dengar namanya aja
kayaknya bakal mengerikan, unsur kekerasan,dll. Tapi jangan salah
sangka, Ospek ala UDINUS ini bersih dari kekerasan dan kekejaman..(lho
lho,,emang apaan?)
Sebelum Dinus Inside mulai, 1 hari sebelumnya kita datang ke kampus
UDINUS tercinta buat ambil jas almamater sama buku panduan yang isinya
kilasan tentang UDINUS, dan rangkaian kegiatan Inside dan Expo. Rasanya
seneng lah, akhirnya jas yang udah ditunggu selama 3 bulanan keluar
juga.. saya pikir ga jadi-jadi juga jasnya,hehehe...
Senang juga setelah 1 bulan ga ketemu teman-teman(sebelumnya saya ikut
matrikulasi), di situ bisa ngrumpi bareng (kerjaan kurang efektif), dan
dapat kenalan baru.hehehe
OPEN buku panduannya, tertulis dengan jelas “Kaos putih polos
berkerah”, doorrr…!! Darah ini maunya langsung pergi hunting (karena
belum punya kaosnya). Alhamdulilah dapat kaosnya dan untung belum
kehabisan stok.
Hari pertama.
Wah,hari pertama kita disuruh berangkat jam 5 pagii…(apa..??)
Eits,, tapi itu semua ada tujuannya. Biar kita bisa bangun pagi, gitu lho (ya iyalah)…
Acaranya santai tapi berbobot, dimulai jalan santai dari gedung G - jln.
Pemuda – jln. Piere tendean – Jln. Imam bonjol. Habis itu kita duduk
manis buat dengerin para motivator memberi sulapan kata demi kata yang
sedikit merubah pemikiran yang mendengarnya.
Nah sorenya itu jadwalnya sama kakak-kakak pendamping, ternyata ngasih
tugas ini itu, dan semuanya “deadline” besoknya harus kumpulin. Wah,
wah,, belum apa-apa udah pusing setengah mati. Udah pulangnya sore,
tugasnya banyak banget dan aneh-aneh, rumah saya jauh (curhat). Dengan
semangat `45, saya dan teman-teman langsung bagi tugas buat belanja
bahan-bahan tugas itu. Apa daya lah, namanya aja tugas.
Semuanya udah ngumpul, tinggal bikinnya. Satu per satu mulai kami
kerjakan, tas karung, topi besek, parcel baksos. Kalau di lihat lagi dan
di pikir-pikir sih lucu juga ternyata,hahaha.. Tapi waktu berjalan
begitu cepat, sudah tengah malam ternyata. Mau ga mau saya harus pulang
dan menyelesaikan di rumah. Okelah, sampai dirumah masih nglembur juga.
Baru tidur jam setengah 3 dan bangun lagi jam 5. Wah, kerasa banget
kurang tidur, badan pada sakit juga. Tapi tetep harus berangkat jam 6.
Hari kedua.
Sampai di kampus, semua perlengkapan di cek sama kakak pendamping, yang
ga lengkap nanti dapat sedikit sanksi (katanya). Ga apa-apa lah, resiko
di tanggung sendiri.
Setelah pendataan, warga FIK giring ke gedung D lantai 5. Wah, ternyata
ruangannya habis di cat. Kebayang gimana baunya menyengat hidung.
Disini kegiatannya ketemu sama beberapa dosen di UDINUS, tiap-tiap dosen
sharing materi yang beda-beda juga. Sambil perkenalan juga tentunya.
Nah, waktu mau pulang nih, yang tugasnya ga lengkap belum boleh pulang
dulu. Mau dapat hadiah katanya. Eh, tapi dapatnya omelan lho. Cuma
omelannya tuh benar-benar membekas di benak (ceilaah..), dan bermanfaat
buat ngingetin gimana sih “mahasiswa” itu. Terima kasih banyak buat
kakak-kakakku, saya akan selalu ingat pesan-pesan anda..
Seperti itulah kilasan Dinus Inside, tapi lebih asyik lagi kalau ngalamin sendiri..
^^
(end)
Langganan:
Postingan (Atom)